HUBUNGAN KETERBUKAAN STATUS HIV DENGAN STIGMA DIRI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS

Authors

  • Nurullah Ika Pujilestari STIKES Widyagama Husada

DOI:

https://doi.org/10.33475/mhjns.v1i1.8

Keywords:

HIV/AIDS, Keterbukaan Status, Stigma Diri

Abstract

Latar Belakang: Respon ODHA setelah mengetahui bahwa dirinya terkena HIV/AIDS ialah syok, cemas, takut, khawatir, rasa bersalah, dan menyalahkan diri sendiri. ODHA masih mempunyai ketakutan untuk mengungkapkan status penyakitnya karena adanya stigma negatif terhadap diri sendiri mengenai HIV/AIDS.
Tujuan: Mengetahui hubungan keterbukaan status HIV dengan stigma diri pada ODHA di Jombang Care Center Plus (JCC+) Kabupaten Jombang.
Metode Penelitian: Desain penelitian adalah survey analitik korelasi dengan pendekatan Cross-Sectional. Teknik sampel yaitu Purposive Sampling dengan jumlah sampel 55 responden ODHA di Jombang Care Center (JCC+). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Self Disclosure Scale dan kuesioner skala stigma Selected Berger Scale. Analisa data menggunakan uji Korelasi Pearson.
Hasil Penelitian: Hasil analisis data menunjukkan besarnya koefisien korelasi r= 0,200 dengan taraf signifikan p=0,143 (p>0,05), artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara keterbukaan status HIV dengan stigma diri pada ODHA di Jombang Care Center Plus (JCC+) Kabupaten Jombang.
Kesimpulan: Dapat d simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara keterbukaan status HIV dengan stigma diri pada ODHA di Jombang Care Center Plus (JCC+) Kabupaten Jombang.
Saran: ODHA lebih mengembangkan konsep diri positif seperti mencoba bersosialisasi dengan orang lain dengan cara bergabung dengan orang-orang yang dapat memberikan dukungan dan semangat pada ODHA

Downloads

Published

2021-01-11 — Updated on 2021-01-11

Versions

Issue

Section

Articles