Media Husada Journal Of Nursing Science https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><strong><img style="float: left; width: 231px; margin-top: 8px; margin-right: 10px; border: 2px solid #184b80;" src="https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/public/site/images/ojsadmin/mhjns02a231.png" alt="" width="231" height="329" /></strong></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><strong>Media Husada Jurnal of Nursing Science (MHJNS)</strong> is a peer-reviewed, open access journal which publishes original research articles and review articles in all areas of nursing research and education. The aim of the journal is to contribute to the growing field of nursing practice and provide a platform for researchers, physicians and healthcare professionals. Topics of interest include:<br />1. Medical surgical nursing<br />2. Emergency nursing<br />3. Community health nursing<br />4. Mental health nursing<br />5. Gerontic nursing<br />6. Pediatric nursing<br />7. Maternity nursing<br />8. Nursing leadership and management</p> <p style="text-align: justify;">The writings can be published in this journal can be shaped in article, research reports, case study, and scientific papers. Published 3 (third) times a year, every March, July, and November.</p> STIKES Widyagama Husada en-US Media Husada Journal Of Nursing Science 2747-1136 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN NYERI DENGAN PELAKSANAAN ASSESSMENT NYERI PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT LAVALETTE MALANG https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/226 <p>Nyeri merupakan indikator sensitif dalam keperawatan. Pengkajian dan manajemen nyeri adalah kunci untuk menentukan kualitas perawatan dan kepuasan pasien. Jika dilakukan dengan benar maka tenaga kesehatan khususnya &nbsp;perawat seharusnya memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang pentingnya pengkajian nyeri sehingga perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri dengan pelaksanaan assessment nyeri pada pasien.m Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan analitis. Penelitian yang digunakan adalah survey menggunakan kuesioner dengan &nbsp;pendekatan <em>cross</em><em>-</em><em>section</em><em>al.</em> Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisoner dan SPO pelaksanaan assessment nyeri dengan jumlah 112 responden. Hasil analisis uji Somers’D pada output SPSS yang dilakukan memperoleh nilai P value 0.000 di mana nilai tersebut lebih kecil dari nilai P value 0.05. pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri dengan pelaksanaan assessment nyeri pada pasien di ruang rawat inap RS Lavalette Malang sebagian besar cukup. Hasil analisis data didapatkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri dengan pelaksanaan <em>assessment</em> nyeri pada pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Lavalette Malang. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya guna mengetahui pengetahuan perawat tentang manajemen nyeri dengan pelaksanaan assessment nyeri pada pasien dan juga ada fakto-faktor yang mempengaruhi pengetahuan perawat sepeti motivasi, dan kurangnya pelatihan pada perawat</p> Feronika Yuliani Toatubun Rosly Zunaedi Frengki Apryanto Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 73 78 10.33475/mhjns.v6i1.226 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG HIGH CARE UNIT https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/686 Stevani Gresya Mustikasari Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 67 72 10.33475/mhjns.v6i1.686 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISIS https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/760 <p>CKD merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia, Kepatuhan pembatasan cairan serta dialisis adalah landasan pengobatan gagal ginjal. Pasien yang menjalani hemodialisis mempunyai indikator keberhasilan dalam mengelola cairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis yang mana peran keluarga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kepatuhan pasien sehingga kwalitas hidup juga meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr Saiful Anwar. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasi dengan metode cross-sectional, melibatkan 64 responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan 59,4% pasien yang mendapat dukungan keluarga baik lebih patuh dalam pembatasan cairan, sementara 40,6% pasien kurang patuh. Analisis Rank Spearman mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan pasien (p-value 0,000, koefisien korelasi 0,527). Temuan ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang baik terbukti meningkatkan kepatuhan pasien CKD yang menjalani hemodialisis terhadap pembatasan cairan dimana pasein dengan tingkat dukungan yang lebih tinggi cenderung patuh terhadap pembatasan cairan. Oleh karena itu rumah sakit dan tenaga kesehatan diharapkan memberikan konseling untuk memperkuat dukungan keluarga terhadap pasien</p> Dinol Qoyyimah Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 48 54 10.33475/mhjns.v6i1.760 GAMBARAN PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTION PERAWAT BEDAH DIKAMAR OPERASI RSUD HAJI ABDOEL MADJID BATOE MUARA BULIAN https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/219 <p>Penggunaan <em>Universal Precaution</em> belum semua perawat kamar Operasi menggunakan sesuai SOP, dampak tidak menggunakan <em>Universal Percaution</em> sesuai SOP dapat menyebabkan penularan suatu penyakit atau terkena benda tajam. Tujuan Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran penerapan <em>Universal precaution</em> di kamar operasi RSUD Haji Abdoel Madjid Batoe Muara Bulian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan Kuisioner dan Observasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan secara umum penerapan <em>Universal Precaution </em>perawat dikamar operasi dengan hasil pengetahuan Baik yaitu sebanyak 35 (85%)orang.&nbsp; Sedangkan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 (12,5%) orang. Diketahui bahwa Kepatuhan Penerapan <em>universal precaution&nbsp; </em>baik yaitu sebanyak 27 (67,5%) orang. Sedangkan yang tidak patuh yaitu sebanyak 13 (32,5%) orang. Tindakan belum sesuai SOP. Dan penggunaan sarana dikatakan lengakap yaitu (90%). Kesehatan dan keselamatan kerja yang memungkinkan pelaksanaan berjalan lancar dan mengurangi risiko infeksi nosokomial. Pemakaian Alat Pelindung Diri lengkap dalam Penerapan Universal Precaution dapat melindungi perawat di kamar operasi dari infeksi nasokimial. Diharapkan manajerial rumah sakit dapat memberi pelatihan tentang <em>Universal Precaution</em>.</p> Arsus Novdianto Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 1 9 10.33475/mhjns.v6i1.219 LITERATUR REVIEW: PENGARUH LOGOTERAPI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PASIEN HEMODIALISA https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/600 <p>Hemodialisa adalah suatu bentuk terapi pengganti pada pasien dengan kegagalan fungsi ginjal, baik yang bersifat akut maupun kronik. Pasien yang menderita gagal ginjal juga dapat dibantu dengan bantuan mesin yang mengambil alih fungsi ginjal. Kecemasan bisa timbul disaat sebelum dilakukan dialysis, intradialisis maupun post dialysis. Metode Penelitian menggunakan Literatur Riview, memakai database Google Scolar, Science Direct. Keywords yang digunakan Logoterapi, Kecemasan, Hemodialisa. Terdapat 10 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Kecemasan pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa dapat menggunakan terapi Logoterapi. Terapi logoterapi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode, salah satunya metode yang digunakan yaitu Paradoxicsl Intention. Dengan adanya terapi tersebut pada pasien yang menjalani hemodialysis dapat menurunkan tingkat kecemasan.</p> Sofyan Choirun Nisa Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 55 66 10.33475/mhjns.v6i1.600 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) DI POLI RHEUMATOLOGI https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/719 <p>Karena disfungsi sistem kekebalan tubuh, <em>Systemic Lupus Erythematosus</em> (SLE) adalah penyakit inflamasi kronis yang memengaruhi banyak organ dan sistem dalam tubuh manusia. Pasien mungkin merasa tertekan dan kecewa setelah didiagnosis SLE. Harga diri mereka yang rendah adalah penyebab dari perasaan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara dukungan sosial dan harga diri pada pasien Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) di Poli Reumatologi RSUP Dr. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi korelasional cross-sectional. Empat puluh satu responden dipilih sebagai sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling. Mayoritas responden, dengan persentase 70,7%, memiliki harga diri sedang, dan 75,6% di antaranya melaporkan menerima dukungan keluarga yang tinggi. Dukungan keluarga dan harga diri pasien SLE berkorelasi secara signifikan, menurut Analisis Korelasi Somers. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,343, masuk ke dalam kelompok keeratan sedang. Korelasi positif antara variabel yang diuji ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,343 yang bertanda positif. Bantuan langsung dari keluarga, rekan kerja, dan sistem pendukung emosional dapat membantu pasien yang sedang menjalani terapi merasa lebih baik tentang dirinya</p> Revi Martalia Suwandani Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 41 47 10.33475/mhjns.v6i1.719 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA KATETERISASI JANTUNG https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/762 <p>Penyakit jantung adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah yang dapat dideteksi dengan tindakan kateterisasi jantung. Tindakan kateterisasi dapat menyebabkan timbulnya kecemasan pada pasien. Hal ini dikarenakan kurangnya atau keterbatasan informasi, pengetahuan, dan pemahaman masalah kateterisasi jantung. Maka untuk itu diperlukan pemberian pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien pra-kateterisasi jantung di Ruang Barito IPJvT RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian adalah pra-eksperimen dengan <em>one group pre test-post test desain</em>. Populasi sebanyak 50 pasien dan sample 33 responden secara purposive sampling. Penelitian ini &nbsp;dilakukan pada tanggal 6-19 Mei 2024. Instrumen yang digunakan &nbsp;adalah lembar kuesiner. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah cemas berat (3%), cemas sedang (21%) dan cemas ringan(18%). Sedangkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan menjadi kecemasan ringan (42%) dan tidak ada kecemasan (58%). Uji statistik <em>Paired T-test</em> didapatkan &nbsp;p value sebesar 0,000 (&lt; 0,05) . Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan prakateterisasi jantung terhadap tingkat kecemasan pasien. Disarankan untuk menekan tingkat kecemasan dengan pemberian pendidikan kesehatan pra-kateterisasi jantung dapat menggunakan media yang lebih menarik</p> Anies Kristiana Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 33 40 10.33475/mhjns.v6i1.762 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUD HAJI ABDOEL MADJID BATOE MUARA BULIAN https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/220 <p>Salah satu dampak yang paling sering dirasakan oleh pasien akibat tindakan pembedahan adalah munculnya ansietas atau kecemasan. Tujuan temuan dapat mengeksplorasi sejauh mana dukungan keluarga dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang bedah RSUD Haji Abdoel Madjid Batoe Muara Bulian. Studi ini yaitu kuantitatif dengan menggunakan desain potong lintang. Populasi ini seluruh pasien di Ruang Bedah selama bulan November 2023 dengan jenis operasi mayor yang berjumlah 130 pasien. Sampel berjumlah 57 pasien. Teknik pengambilan sampel adalah <em>accidental sampling</em>. Berdasar hasil tamuan, sebagian besar peserta studi mengalami tingkat kecemasan kategori sedang (64,9%). Lebih dari setengah mengalami kurangnya dukungan dari keluarga (54,4%). Ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi (p <em>value </em>= 0,015). Kesimpulannya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Ruang Bedah RSUD Haji Abdoel Madjid Batoe Muara Bulian. Harapannya memberi pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pasien, serta memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi tenaga medis dan rumah sakit dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien.</p> Nasrullah Nasrullah Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 10 17 10.33475/mhjns.v6i1.220 HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MINUM OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/685 <p>Kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan dipengaruhi oleh kondisi hipertensi. Pasien hipertensi menunjukkan perbaikan kondisi setelah menerapkan strategi pencegahan sekunder yang mencakup keterlibatan keluarga sebagai bagian dari perawatan komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana keterlibatan keluarga sebagai pengawas pengobatan mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur dengan melihat pasien di Ruang IPJvT Musi. Desain penelitian ini menggunakan teknik korelasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Dengan sampel penelitian sebanyak 38 responden, populasi penelitian berjumlah 42 orang yang dipilih melalui purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji SPSS Spearman Rank. Setidaknya 36 partisipan (94,7%) dan 29 individu (76,3% dari total) menunjukkan tingkat keterlibatan dan kepatuhan keluarga yang sangat baik dalam penelitian ini. Nilai p (0,01) &lt; (0,05) diperoleh dari hasil uji Spearman Rank. Pasien hipertensi di Ruang IPJvT Musi, RSUD Dr. Saiful Anwar, Provinsi Jawa Timur, terbukti memiliki korelasi antara fungsi keluarga sebagai pengawas pengobatan (PMO) dengan kepatuhan mereka terhadap aturan minum obat. Provinsi Jawa Timur, Saiful Anwar. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga harus lebih berperan aktif dalam program kepatuhan minum obat anak-anak mereka.</p> Tri Retno Daryanti Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 18 24 10.33475/mhjns.v6i1.685 HUBUNGAN ANTARA LAMA RAWAT INAP DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI ICU https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/view/723 <p>Pasien yang dirawat diruang ICU (Intensive Care Unit) mengalami keadaan gawat yang mengancam kehidupan. Kondisi pasien akan mempengaruhi pada lama hari perawatan pasien. Kondisi pasien dan lama rawat akan mempengaruhi kecemasankeluarga pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama rawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD Dr Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. Desain penelitian pada penelitian ini adalah observasional menggunakan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang menunggui pasien di ruang tunggu RSUD Dr Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur sebanyak 60 orang. Penentuan sampel menggunakan Total Sampling, dengan jumlah 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan Hampir setengah responden yaitu sebanyak 29 responden (48.3%) memiliki keluarga yang dirawat &gt; 7 hari (panjang) dan hampir seluruh responden yaitu sebanyak 22 responden (36.7%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Hampir setengah responden yaitu sebanyak 29 responden (48.3%) memiliki keluarga yang dirawat &gt; 7 hari (panjang) dan hampir seluruh responden yaitu sebanyak 22 responden (36.7%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Hasil uji analisis menunjukkan nilai sig sebesar 0.000&lt;a (0.05) serta nilai &nbsp;(koefisien kontingensi) sebesar 0.467. Semakin lama pasien dirawat, maka kecemasan keluargapun akan meningkat. Hal ini disebakan semakin lama dirawat di ruang ICU maka artinya pasien belum stabil dan memerlukan penanganan khusus sehingga menyebabakan kecemasan pada keluarga pasien.</p> Zulinda Rizqi Aprilina Copyright (c) 2025 Media Husada Journal Of Nursing Science 2025-03-20 2025-03-20 6 1 25 32 10.33475/mhjns.v6i1.723