HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA
DOI:
https://doi.org/10.33475/mhjns.v4i3.160Abstract
Pola asuh yang mencakup pembatasan, larangan, dan interogasi terus-menerus kepada anak remaja tentang apa yang mereka lakukan akan berdampak negatif pada perilaku remaja mereka. Pola pengasuhan sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam perkembangan hubungan anak dan orang tua terutama kedekatan antara orang tua dan anak. Membangun suatu hubungan yang baik antara orang tua dan anak tentu saja akan meningkatkan kesehatan mental dari anak tersebut. Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kesehatan mental pada remaja di SMA Negeri 01 Karangrejo Kota Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study yang dilakukan pada 154 responden di SMA Negeri 01 Karangrejo Kota Tulungagung. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner dengan dua jenis kuesioner yaitu pola asuh dan kesehatan mental kemudian dianalisis secara bivariat dengan uji Chi Square.
Dari 154 responden yang memiliki pola asuh demokratis 140 orang (90.9%), pola asuh otoriter 10 orang (6.5%), pola asuh permisif 4 orang (2.6%). Dari distribusi pola asuh orang tua dengan kesehatan mental pada remaja menunjukkan yang mengalami kesehatan mental adalah sebanyak 102 (66.2%) dan yang tidak mengalami kesehatan mental adalah sebanyak 52 (33.8%). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pola asuh orang tua dengan kesehatan mental pada remaja (p=0,000).